Separuh Jiwaku Pergi.. Begitu kata Anang waktu ia ditinggalkan oleh KD. Gw lantas bertanya-tanya sebegitu lemahkah manusia sehingga dia butuh seseorang untuk mengisi hatinya? Ataukah memang benar bahwa manusia selalu bersifat “separuh”, tidak benar-benar utuh sampai ia menemukan seorang sebagai pasangannya?
Pengalaman gw selama tahun orientasi pastoral beberapa kali membenarkan tesis tersebut. Kebanyakan manusia, khususnya orang muda tidak tahan seorang diri.
Di suatu malam gw pernah tiba-tiba di sms oleh seorang OMK (orang muda katolik). Dia ngajak buat pergi ke mall. Gw tanya apa tujuannya. Ia mengatakan bahwa ia bosan dan ingin jalan-jalan. Ia ingin pergi ke mall, mencari cafe dan sekedar nongkrong-nongkrong saja di sana. Gw lantas mengiyakan usulannya itu. Lalu, setelah menjemput beberapa teman yang lain pergilah kami ke mall yang tak jauh dari paroki.
Sesampainya di sana, Gw malah bingung dan bertanya-tanya dalam hati. Apa yang mereka lakukan setelah sampai di café hanya sekedar membunuh waktu dengan duduk bersama, minum kopi, membuka laptop sambil bercerita kisah-kisah hidup mereka. Sekali lagi, sepertinya manusia butuh kehadiran sesuatu/seseorang untuk mengisi separuh jiwanya yang kosong.
Sebagai seorang beriman katolik sebenarnya sah-sah saja kita nongkrong, kongkow2 di café, mall atau manapun. Hanya sekedar minum kopi, duduk, bercerita dan sebagainya. Tapi, hal itu tidak jadi jaminan akan membuat jiwa seseorang penuh. Apakah selalu ada teman yang selalu bersedia setiap waktu ketika kita ajak pergi nongkrong? Ada kalo memang ia tidak ada pekerjaan. Tapi kalo udah sibuk, mmm.. jangan harap.
Padahal ada satu orang yang selalu menunggu setiap waktu untuk kita kunjungi. Yakni Yesus dalam sakramen mahakudus. Pengalaman ber-adorasi kepada Yesus dalam Sakramen Mahakudus membuat gw yakin adorasi adalah cara yang paling baik untuk mengisi separuh jiwa yang hilang. Apalagi bagi mereka yang hidup selibat seperti gw ini hehehehe.
Gw sering mendengar bahwa orang kebingungan untuk berdoa apa di depan Sakramen. Tidak perlu bingung. Sekedar duduk, diam dan menatap Sakramen pun dapat menjadi sebuah doa. Dan artinya sangat besar. Adorasi adalah saat2 kita nongkrong bareng Yesus...
Memang kita tidak akan langsung merasakan dampaknya. Namun, percayalah, orang yang pertama-tama melihat dampaknya bukan diri kita, melainkan orang-orang di sekitar kita. Tidak percaya? Cobalah…..
Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Mat 26:40)